Artikel Terbaru

Departemen Finance: Cerita Di Balik Angka, Sebuah Pilar Stabilitas Operasional Perusahaan

17 Maret 2025

Menjalani industri pertambangan yang kompleks, Departemen Finance menjadi satu pilar penting dalam menjaga kelangsungan dan stabilitas operasional perusahaan. Manager Finance PT Gema Kreasi Perdana (GKP), Andie membagikan wawasannya bagaimana departemen ini harus bergerak berlandaskan standar integritas tinggi dalam merencanakan dan mengelola keuangan perusahaan.

Menurutnya, setiap organisasi pasti menghadapi risiko keuangan, dan tidak terkecuali PT GKP. Beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh Departemen Finance mencakup keakuratan pencatatan laporan kas, hingga validitas dokumen pembayaran.

“Untuk mengatasi risiko ini, kami dari Departemen Finance menerapkan beberapa langkah mitigasi, yakni antara lain melakukan pengecekan laporan serta opname kas secara rutin, lalu memperketat SOP guna menghindari peluang fraud, dan melaksanakan audit lapangan secara berkala untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan keuangan perusahaan,” jelas Andie.

Semua mitigasi ini dapat secara konsisten dan reguler dilaksanakan dibantu oleh struktur tim yang terdiri dari Staff, Supervisor, hingga Manager Finance, yang masing-masing memiliki tanggung jawab yang berbeda.

“Untuk tingkat Staff, maka akan lebih banyak memastikan dan mencatat kelengkapan dokumen dan memonitor keluar-masuk arus keuangan. Di tingkat Supervisor, peran akan lebih banyak pada supervisi SOP keuangan, recheck dokumen, dan pembimbingan. Sedangkan di level Manager sendiri, akan bertanggung jawab pada perencanaan keuangan, hingga koordinasi dengan berbagai pihak untuk pemecahan masalah keuangan perusahaan,” ujarnya.

Departemen Finance tidak bekerja dalam ruang hampa. Koordinasi di ruang lingkup kerja pertambangan sangatlah lintas sektoral, seperti dengan Departemen Produksi, Procurement, CSR, HRGA, dan lain sebagainya. Andie dan timnya menerangkan bahwa kunci utama kelancaran sistem keuangan di internal ini adalah dengan selalu melakukan diskusi dan menyusun jadwal atas kegiatan yang akan dilaksanakan, termasuk kebutuhan dana, penetapan jadwal pembayaran, serta memastikan kesediaan anggaran.

Berbicara mengenai tantangan, PT GKP yang beroperasi di Pulau Wawonii —sebuah pulau yang pemanfaatan teknologi keuangan digital masih terbatas— menghadapi tantangan unik, terutama dalam hal edukasi keuangan kepada pekerja dan vendor lokal.

"Kami terus berupaya menyosialisasikan sistem pembayaran perbankan agar transaksi lebih tercatat dan transparan. Selain itu, memberikan pemahaman kepada vendor terkait aturan pajak, serta prosedur administrasi seperti pembuatan invoice yang sesuai standar perusahaan juga menjadi tantangan tersendiri," tambah Andie.

Menatap inovasi dan visi ke depan, Departemen Finance PT GKP bertekad untuk meningkatkan efektivitas operasional keuangan melalui pengadopsian sistem pembayaran terpusat di site, menerapkan sistem rolling antar anggota tim guna menjaga integritas, serta meningkatkan keterampilan karyawan, dan juga menggunakan pembayaran berbasis Giro guna mengurangi ketergantungan pada kas tunai yang berisiko tinggi.

“Dalam jangka panjang, Departemen ini harus mampu menciptakan sistem keuangan yang transparan dan berintegritas. Kami terus berupaya untuk mencapai cost efficiency demi kesejahteraan pekerja dan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan," pungkas Andie dalam wawancaranya.