Berita Terkini

Gema Kreasi Perdana Sabet PROPER Biru, Bukti Pertambangan Berkelanjutan di Pulau Kecil

28 April 2025

Operasi pertambangan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tenggara berhasil meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Peringkat Biru Tahun 2023-2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI).

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara pada Rangkaian Acara Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sulawesi Tenggara ke-61 dan Rapat Koordinasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tenggara di Hotel Sutan Raja Kolaka.

Apresiasi ini juga diberikan atas keseriusan PT GKP yang menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam melestarikan dan mengelola keanekaragaman hayati pada lingkungan sekitarnya, mematuhi regulasi sesuai persyaratan KLHK, dan berkomitmen untuk melibatkan diri secara aktif dalam praktik bisnis yang berkelanjutan.

Head of HSE Department PT GKP, Aladin Sianipar mengungkapnya bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim, termasuk keterlibatan pemerintah dan masyarakat setempat yang bersama-sama memastikan operasi pertambangan tetap selaras dengan regulasi lingkungan yang berlaku.

“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung dan sangat bangga atas pencapaian ini. PROPER Biru menjadi bukti bahwa PT GKP berkomitmen penuh terhadap praktik pertambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Kami terus berupaya meningkatkan standar pengelolaan lingkungan, termasuk dalam pengelolaan biodiversitas, pengelolaan limbah, rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), dan reklamasi lahan pasca-tambang,” ujar Aladin melalui keterangan resminya, Senin (28/4)

Lebih lanjut, PT GKP menargetkan peningkatan kualitas dan standar pengelolaan lingkungan menyesuaikan perkembangan teknologi dan pendekatan berbasis keberlanjutan terus berjalan secara berkesinambungan.

“Tidak akan berhenti di sini. Target kami adalah terus berinovasi dalam pengelolaan lingkungan agar di masa mendatang dapat meraih PROPER dengan peringkat lebih tinggi lagi. Ini telah menjadi bagian dari visi jangka panjang PT GKP untuk menjadi perusahaan tambang yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.

Badrus Saleh, Superintendent Environment PT GKP, juga menekankan bahwa penghargaan PROPER ini menjadi motivasi tersendiri bagi perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi teknis dalam menjaga dan mengelola lingkungan dengan lebih baik.

“Perdana mengikuti PROPER tidak menyurutkan niat kami. Inovasi teknis lingkungan yang bisa kami lakukan saat ini, seperti dimulai dari memastikan kesadaran semua karyawan dalam pengelolaan sampah, hingga pemasangan sistem injeksi (penambahan koagulan dan flokulan) pada setiap settling pond untuk mengendapkan partikel terlarut secara efektif,” tegas Badrus.

Sementara itu, apresiasi pun juga turut diberikan Pemerintah Daerah melalui Kepala DLH Konawe Kepulauan, Rustam yang mengatakan bahwa pencapaian PT GKP dalam PROPER merupakan bukti nyata kepatuhan perusahaan terhadap kaidah lingkungan yang telah ditetapkan pemerintah.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT GKP atas raihan ini. Ini merupakan bukti nyata bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada aspek operasional, tetapi juga serius dalam mengelola dampak lingkungan secara bertanggung jawab dan sesuai regulasi. Kami berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi perusahaan untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam perlindungan lingkungan, serta menjadi contoh bagi pelaku usaha lainnya di Sulawesi Tenggara secara umum,” ungkap Rustam.

Dirinya juga menegaskan keseriusan Pemerintah Daerah melalui DLH untuk terus melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pengelolaan lingkungan, khususnya bagi perusahaan pertambangan.

“Kami akan terus melakukan pemantauan yang ketat dan memberikan pembinaan yang konstruktif. Namun, juga tidak segan-segan untuk menegakkan sanksi tegas terhadap setiap pelanggaran yang terjadi. Kami percaya bahwa keberlanjutan industri di Konawe Kepulauan harus berjalan seiring dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan, demi kesejahteraan masyarakat dan masa depan generasi mendatang,” tegas Rustam.

Ketua Umum Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI), Husna, juga mengapresiasi kontribusi PT GKP dalam menjaga ekologi dan biodiversitas Pulau Wawonii.

“Pemantauan biodiversitas yang dilakukan bersama PT GKP merupakan wujud tanggung jawab perusahaan dalam mengelola lingkungan dan memitigasi dampak pertambangan terhadap ekosistem di Pulau Wawonii, termasuk keanekaragaman flora dan fauna di dalamnya,” bebernya.

“Pemantauan yang kami lakukan untuk hutan itu ada 6 titik lingkungan darat, 4 titik di perairan laut, dan 3 titik di area perairan darat. Kondisi biodiversitas flora maupun fauna darat ini secara umum berdasarkan hasil analisis vegetasi pada lokasi pengamatan, semuanya terlihat baik,” jelas Husna.

Ia menyebut, beberapa fakta tersebut menunjukkan bahwa tutupan vegetasi pada lahan di 6 titik tadi, semua rata-rata di atas 90 persen dan ini menunjukkan bahwa lahan belum terganggu sama sekali.

“Yang kedua, dari indeks keanekaragaman, pemerataan, maupun indeks kekayaan jenis, semuanya termasuk sangat tinggi. Pemantauan fauna, kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, ini mengalami peningkatan dan kategorinya itu indeksnya sangat tinggi,” sebut Husna.

Ia juga memastikan kondisi perairan laut yang umumnya masih baik dan tidak tercemar, ini ditunjukkan dari kualitas dan indeks kualitas air laut berdasarkan parameter kimia, fisika, dan biologi sesuai standar U.S Environmental Protection Agency (Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Serikat) dan standar internasional lainnya.


Sumber: Tambang.co.id

PT GKP Serahkan PNBP Rp116 Miliar Sebagai Bukti Sumbangsih Industri Tambang di Sultra

28 April 2025

Dalam rangka menyambut hari ulang tahun (HUT) ke-61 Provinsi Sulawesi Tenggara, PT Gema Kreasi Perdana (GKP) tampil sebagai salah satu kontributor penting pembangunan berkelanjutan di wilayah ini, khususnya di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).

Tak hanya menggerakkan roda ekonomi daerah, PT GKP juga secara konsisten menunjukkan komitmennya dalam tata kelola lingkungan, pemberdayaan masyarakat, serta kepatuhan terhadap regulasi nasional.

Sejak Izin Usaha Pertambangan (IUP) diterbitkan pada 2007 hingga 2025, PT GKP telah memberikan kontribusi signifikan kepada negara melalui pembayaran pajak daerah dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang nilainya mencapai lebih dari Rp 116 miliar.

Angka ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan daerah dan nasional, melalui tata kelola pertambangan yang transparan dan akuntabel.

"Beberapa saat yang lalu, kami melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD Kabupaten Konkep, kami menyatakan ke semua stakeholder jika kontribusi PT GKP bukan hanya dalam bentuk finansial,” ujar Bambang Murtiyoso, GM Government Relations & Permitting PT GKP dalam siaran persnya.

Pihaknya mengaku berusaha agar kehadiran mereka membawa nilai tambah yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, khususnya di Pulau Wawonii.

“Kami percaya, kemajuan industri harus berjalan seiring dengan kemajuan masyarakat," ujar Bambang.

Sementara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Konkep, Safiuddin Alibas menjelaskan, tercatat di laporan BPS 2024, setidaknya selama dua tahun terakhir, sektor pertambangan berhasil berkontribusi terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Konkep Rp 185,21 Miliar pada 2022 dan Rp 192,60 Miliar pada 2023.

“Saat ini, memang sektor pertambangan menjadi salah satu dari tiga kekuatan utama penopang perekonomian (pertanian dan pembelanjaan pemerintah) Kabupaten Konkep,” kata dia.

Melihat seluruh perkembangan positif ini, Saifuddin menilai, jika perubahan ini tidak bisa dilepaskan dari peran penting Pemerintah Daerah, baik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Konkep, dalam mengelola dan menjaga pembangunan melalui ruang investasi.

“Prinsip pemerintah itu harus terbuka dengan investasi, harus selalu menyiapkan diri. Kami harus bisa memastikan adanya alokasi sumber daya, distribusi berjalan dengan baik, dan memastikan stabilitas ekonomi. Maka, sudah menjadi tugas pemerintah pula untuk mengatur regulasi, di mana salah satunya adalah mendorong investasi bisa berjalan dengan aman dan nyaman,” ujar dia.



Sumber: JPNN.com

Peringati Hari Bumi 2025, PT GKP Lakukan Penanaman Pohon

23 April 2025

Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025, PT Gema Kreasi Perdana (GKP), melaksanakan penanaman pohon di area yang sudah selesai dilakukan penambangan. Kegiatan penanaman pohon yang dilaksanakan pada Rabu, 23 April 2025 tersebut, dilaksanakan di area seluas 1 hektare (ha).

“Kegiatan ini melibatkan karyawan PT GKP dari semua departemen dan juga kontraktor. Masing-masing departemen, mengirimkan perwakilan untuk terlibat dalam kegiatan penanaman, ” ungkap Superintendent Environment PT GKP, Badru Saleh dalam keterangannya, Rabu (23/4).

Kegiatan penanaman pohon ini, lanjut Badrus, sapaan akrabnya, bukan hanya sekedar mandatori, kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP), tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab terhadap Bumi.

“Peringatan hari Bumi 2025 ini, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga Bumi, sebagaimana tema Hari Bumi 2025, Bumi Kita, Kekuatan Kita. Artinya, kalau kita menjaga bumi, berarti kita memupuk dan merawat kekuatan kita. Begitu juga sebaliknya, ” tambah dia lagi.

Sementara itu, GM Operasional PT GKP, Jasper Chang mengungkapkan bahwa, isu perubahan iklim menjadi salah satu perhatian utama terhadap lingkungan. Karenanya, diperlukan kesadaran bagi semua orang untuk menjaga dan merawat lingkungan.

Kesadaran terhadap lingkungan imbuh dia, bisa dimulai dari membangun kebiasaan-kebiasaan sederhana, misalkan membuang sampah dan sebagainya.

“Dari kebiasaan kecil tersebut, selain memiliki dampak yang besar juga akan melahirkan kesadaran bersama untuk menjaga dan merawat lingkungan dalam konteks yang lebih luas, ‘ jelas dia.

Bumi sangat baik dan memberikan banyak hal kepada manusia. Maka sudah selayaknya manusia membalas kebaikan yang sudah diberikan Bumi. “Tanggungjawab ekologis ini bukan hanya milik beberapa orang, tetapi semua manusia memiliki tanggungjawab yang sama, ” Jelas dia lagi.

Dalam kegiatan penanaman dalam rangka Hari Bumi 2025 kali ini, beberapa jenis tanaman yang ditanam diantaranya, Sengon, Angsana, Jabon Merah dan Jabon Putih, Kayu Anga dan berbagai jenis jambuan.

Sementara untuk kegiatan Reklamasi, pada tahun 2025, PT GKP memiliki tanggungjawab melakukan reklamasi di lahan seluas 21 hektare. Pada 2024, PT GKP, sukses melakukan reklamasi di lahan seluas 15,26 hektare atau 100 persen dari tanggungjawab yang harus dilakukan.

“Insya Allah, untuk tahun 2025 ini, kita bisa mencapai 100 persen seperti tahun sebelumnya, ” Ujar Badrus Saleh, Superintendent Environmental PT GKP.

PT GKP, selalu berkomitmen pada ketentuan dan regulasi di sektor lingkungan. Karena komitmen inilah, tidak heran jika pada 2024 lalu, PT GKP meraih Proper Biru, pada penilaian proper tingkat nasional.

Proper Biru, artinya perusahaan sudah mematuhi dan sesuai ketentuan dalam pengelolaan lingkungan sebagaimana yang diamankan perundangan yang berlaku.



Sumber: Tambang.co.id

PT GKP Kembali Berbagi Berkah Ramadan ke Anak Yatim di Kendari

25 Maret 2025

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) melakukan buka puasa bersama dan pemberian santunan kepada anak-anak yatim di Panti Asuhan Al-Amin Kendari, Sulawesi Tenggara.

Acara ini, yang berlangsung pada Minggu (23/3/2025), menjadi bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) sekaligus berbagi kebahagiaan di bulan suci Ramadan 1446 H.

Mengusung tema "GKP Berbagi Berkah", kegiatan ini merupakan yang pertama kali digelar di sekitar Kantor Perwakilan PT GKP di Kota Kendari.

Kepala Kantor Perwakilan Kendari PT GKP, Didik Purniawan, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar serta upaya mempererat hubungan dengan lingkungan sosial.

“Kami ingin berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim melalui program CSR ini. Ramadan adalah momen yang tepat untuk menunjukkan kepedulian perusahaan, terutama kepada masyarakat di sekitar kantor perwakilan di Kendari,” tutur Didik.

Selain sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, Didik mengatakan kegiatan ini juga bertujuan membangun hubungan silaturahmi yang berkelanjutan.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pengurus dan anak-anak Panti Asuhan Al-Amin. Pimpinan panti, Jamaludin, mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas kepedulian PT GKP dalam membantu anak-anak yatim.

“Semoga Allah SWT melancarkan segala urusan dan rencana baik perusahaan (PT GKP) dalam berkontribusi bagi masyarakat, khususnya di Sulawesi Tenggara. Kami dari keluarga besar Panti Asuhan Al-Amin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya,” ujar Jamaludin.

Rangkaian acara dimulai pukul 17.30 WITA. Selain penyerahan santunan secara simbolis kepada anak-anak yatim, acara juga diwarnai tausyiah Ramadan oleh Ustad Dr. Syafrudin.

Puncak acara ditandai dengan kebersamaan dalam berbuka puasa serta salat berjamaah yang diikuti perwakilan manajemen PT GKP dan keluarga besar Panti Asuhan Al-Amin.

Sebelumnya, perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan, ini juga telah menyalurkan sekitar 1.500 paket bantuan sosial Lebaran.

Ribuan paket bantuan Lebaran diberikan kepada masyarakat desa lingkar tambang yang dikelola PT GKP di tiga kecamatan, yakni Wawonii Tengah, Wawonii Selatan, dan Wawonii Tenggara.

Program yang dimulai sejak 2018 ini terus berkembang dengan jumlah penerima manfaat yang semakin bertambah setiap tahunnya.

PT GKP berkomitmen untuk menjadikan kegiatan sosial semacam ini sebagai agenda rutin di bulan Ramadan, guna mempererat hubungan dengan masyarakat serta memberikan manfaat nyata bagi lingkungan sekitar.



Sumber: Telisik.id

Permudah Akses Perahu Nelayan, PT GKP Bantu Normalisasi Sungai

15 Maret 2025

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) normalisasi sungai Roko-roko selama 2 hari sejak tanggal 15 dan 16 Maret 2025. Normalisasi sungai ini dilakukan sebagai tanggapan PT GKP atas permintaan masyarakat.

Superintendent Environment PT GKP, Badrus Soleh mengungkapkan, selain surat yang diajukan melalui Kepala Desa Sukarela Jaya, untuk pembersihan dan perapian muara sungai Roko-roko, permintaan yang sama juga disampaikan kelompok nelayan di Sukarela Jaya.

"Permintaan terkait pembersihan muara sungai ini poinnya yakni, untuk memudahkan aktivitas perahu dan kapal keluar masuk, terutama saat air surut," ungkap Badrus Soleh.

Merespon hal itu kata Badrus Soleh, perusahaan menurunkan alat, operator dan pengawas yang sudah berpengalaman untuk melakukan pembersihan atau normalisasi. Ia menjelaskan, normalisasi ini merupakan lanjutan kegiatan sebelumnya yang digelar pada Desember 2024, dengan cakupan area lebih luas dan jumlah alat yang diturunkan lebih banyak.

"Jika sebelumnya hanya satu alat berat, untuk kegiatan kali ini, ada empat alat berat (ekskavator) yang diturunkan," jelas Badrus.

Dalam kegiatan normalisasi ini, PT GKP berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Kabupaten Konawe Kepulauan, dan juga Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tenggara. Normalisasi sungai Roko-roko oleh PT GKP diapresiasi Kepala Bidang Pengawasan Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tenggara, Azai HS. Kata Azai, kegiatan ini bukti komitmen perusahaan menjaga lingkungan melalui sinergi semua pemangku kepentingan, baik masyarakat maupun pemerintah.

"Ini adalah jawaban atas permintaan masyarakat terkait kondisi muara sungai yang dangkal sehingga aktivitas perahu nelayan sedikit terhambat. Dan keluhan warga ini, sudah dijawab oleh perusahaan, " kata Azai.

Kepala Desa Seukarela Jaya, Samaga menyebut, Sungai Roko-roko khususnya wilayah muara, merupakan jalur utama kegiatan masyarakat yakni, jalur hilir mudik perahu nelayan, kapal pengangkut penumpang, hasil bumi. Selain itu, wilayah muara sungai Roko-roko, juga tempat berlabuh kapal nelayan Roko-roko Raya, Nambo Raya dan Mosolo Raya.

"Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kegiatan ini. Semoga melalui program ini, Muara sungai menjadi lebih bagus dan aktivitas warga semakin lancar, " harap Samaga.

Normalisasi ini dinilai warga Sukarela Jaya, Sulaiman, sangat membantu aktivitas nelayan setempat.

"Alhamdulillah dan terima kasih. Semoga dengan ini, kegiatan nelayan menjadi lebih lancar lagi," ujar Sulaiman.

Normalisasi sungai Roko-roko ini, bersinergi dengan TNI AD Komando Distrik Militer (Kodim) 1417 Kendari, melalui Komando Rayon Militer Wawonii. Koramil Wawonii, mengirimkan 10 anggotanya untuk ikut terlibat dalam kegiatan ini, sebagai bentuk implementasi karya bhakti TNI.

Komandan Kodim 1417 Kendari, Kolonel Herry Indiyanto, turut hadir menyaksikan kegiatan normalisasi Sungai tersebut. Selain itu, hadir juga Ketua Gerakan Pemuda Anshor Sulawesi Tenggara, Saninuh Kasim. Anggota kepolisian dari Kepolisian Sektor Wawonii Tenggara, juga turut ambil bagian dalam kegiatan ini.



Sumber: RCTI plus