Berita Terkini

...
PT GKP Siapkan Strategi Water Management Untuk Cegah Dampak Musim Hujan
24 Mei 2025

Setiap tahunnya, wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan memasuki musim penghujan antara Bulan Mei hingga Agustus, dengan puncaknya yang biasa terjadi pada Bulan Juni dan Juli.

Untuk mencegah dan meminimalisir dampak musim penghujan ini, PT Gema Kreasi Perdana (GKP) tengah menjalankan water management atau sistem pengelolaan air terintegrasi. Beberapa kegiatannya seperti membangun drainase, membuat sedimen pond dan settling pond, serta melakukan monitoring rutin di beberapa titik aliran sungai dan laut.

Menurut Badrus Saleh, Environment & Forestry Superintendent PT GKP, hingga April 2025 perusahaan telah berhasil membangun 103 kolam penampung atau yang dikenal sebagai sediment pond dan settling pond. Kolam-kolam ini tersebar di tujuh titik, dengan 80 kolam berada di dalam area tambang (Pit) dan 23 lainnya di luar area tersebut.

“Air hujan yang turun di wilayah tambang akan dialirkan melalui drainase menuju kolam. Setiap kolam memiliki beberapa kompartemen yang berfungsi untuk mengendapkan partikel lumpur sebelum air dialirkan kembali ke sungai,” jelas Badrus.

Tak berhenti disana, air yang sudah ditampung di kolam juga tidak langsung dilepas ke lingkungan. PT GKP terlebih dahulu melakukan proses pengendapan atau water treatment terlebih dahulu. Proses ini dilakukan dengan injeksi agar air limpasan memenuhi baku mutu seperti pH dan TSS.

“Keberhasilan program water management ini terlihat nyata dari kondisi Sungai Keu Mohalo yang tetap terjaga kejernihannya, meskipun sempat diguyur hujan dengan curah lebih dari 110 milimeter hanya dalam sepekan awal Bulan Mei,” ujarnya.

Monitoring Rutin Jaga Kualitas Air Tim lingkungan PT GKP secara rutin melakukan monitoring dan inspeksi terdokumentasi terhadap kualitas air sungai dan air konsumsi warga. Sejak awal Mei 2025, saat hujan mulai turun cukup deras, kondisi air, baik sungai maupun air minum warga, terpantau dalam kondisi aman konsumsi.

“Dari hasil pengecekan berkala, kualitas air masih tetap baik dan sangat layak digunakan masyarakat,” sebut Badrus.

Hal ini turut dibenarkan oleh salah seorang warga Desa Sukarela Jaya, Saapruddin yang mengakui bahwa kondisi air minum warga masih tetap terjaga, meski hujan deras mengguyur wilayah Pulau Wawonii.

“Alhamdulillah, meskipun hujan deras turun sejak awal bulan, air minum kami masih tetap jernih. Tidak ada keluhan dari warga,” jelasnya.

Sebagai bentuk antisipasi tambahan, PT GKP juga telah membangun bak penampung air di dekat mata air Lagumba, yang siap digunakan sebagai alternatif mata air tambahan warga.

Ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung akses air bersih bagi masyarakat sekitar tambang. Penghentian Produksi Sementara untuk Keselamatan Kerja Selain memperkuat water management, PT GKP juga mengambil keputusan penting di awal musim hujan ini, yakni menghentikan sementara kegiatan produksi tambang. Keputusan ini diambil sebagai bentuk penyesuaian operasional, guna melakukan supervisi dan pengecekan menyeluruh terhadap alat berat pertambangan, khususnya yang beroperasi di area pit.

Manager Strategic Communication PT GKP Hendry Drajat, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari inisiatif perusahaan mengimplementasikan strategi manajemen risiko dan perencanaan jangka panjang. Kebijakan ini pun ditegaskan sama sekali tidak terkait dengan berbagai tuduhan adanya tekanan atau instruksi dari pihak eksternal perusahaan.

“Tujuan utama dari penghentian sementara ini adalah untuk meningkatkan aspek keselamatan kerja dan produktivitas di tengah kondisi cuaca yang lebih menantang. Ini bentuk tanggung jawab kami terhadap seluruh stakeholder, mulai dari karyawan, masyarakat, hingga pemerintah,” jelas Hendry.

Dia juga menegaskan, jika kebijakan ini tidak menihilkan aktivitas pertambangan lain yang berkaitan dengan aspek lingkungan dan sosial.

"Seluruh aktivitas pertambangan lain, seperti kegiatan CSR, serta pengelolaan lingkungan dan reklamasi tetap berjalan seperti biasa,” tambah Hendry


Sumber: Antara News

Detail
...
Jelang Musim Hujan, PT GKP Evaluasi Alat Berat Demi Prioritaskan Keselamatan Kerja
15 Mei 2025

Memasuki musim penghujan, PT Gema Kreasi Perdana (GKP) melakukan supervisi dan pengecekan seluruh alat berat yang digunakan dalam operasi pertambangan di Pulau Wawonii guna memastikan aspek keamanan dan keselamatan kerja.

Manager Strategic Communication PT GKP, Hendry Drajat menjelaskan, kebijakan penurunan alat berat PT GKP dari area pit ini perlu dilakukan demi kelancaran operasional tambang menjelang memasuki musim penghujan.

“Kami perlu melakukan ini agar pelaksanaan produksi ke depan jauh lebih maksimal dan juga memastikan seluruh aspek keselamatan kerja terpenuhi tanpa terkecuali,” jelas Hendry Drajat.

“Ini adalah bagian dari strategi manajemen risiko dan perencanaan jangka panjang kami. Dengan memasuki musim hujan, kondisi operasional di lapangan menjadi lebih menantang,” timpalnya.

Sehingga, lanjut Hendry perusahaan memprioritaskan keselamatan kerja dan ini juga menjadi momen untuk evaluasi menyeluruh dan pemeliharaan alat berat agar tetap dalam kondisi prima saat kegiatan produksi dimulai kembali.

Dia juga menegaskan, jika kebijakan ini tidak menihilkan aktivitas pertambangan lain yang berkaitan dengan aspek lingkungan dan sosial.

“Aktivitas produksi memang terhenti sementara. Namun, seluruh aktivitas pertambangan lain, seperti kegiatan CSR, serta pengelolaan lingkungan dan reklamasi tetap berjalan seperti biasa,” tegas Hendry.

Sementara itu, Environment & Forestry Superintendent PT GKP, Badrus Soleh juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, persiapan jelang musim penghujan tidak hanya terbatas pada aspek alat berat.

“Persiapan di aspek lain juga kami lakukan, seperti melakukan treatment air limbah dengan injeksi agar air limpasan memenuhi baku mutu seperti pH dan TSS. Selain itu, kami melakukan monitoring rutin di beberapa titik untuk memastikan air limpasan sesuai dengan baku mutu,” kata Badrus Soleh.

Lebih lanjut, dirinya juga mengatakan upaya serius PT GKP dalam menjaga lingkungan, serta pengelolaan keanekaragaman hayati, dan pemenuhan regulasi lingkungan, terutama di wilayah pulau kecil tentunya menjadi prioritas perusahaan semenjak kali pertama menginjakkan kaki di Pulau Wawonii.

Apalagi imbuh Badrus, dengan adanya penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI) melalui Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Peringkat Biru Tahun 2023-2024.

Pemerintah Daerah melalui Kepala DLH Konawe Kepulauan, Rustam turut memberikan apresiasinya bahwa ini merupakan bukti nyata kepatuhan perusahaan terhadap kaidah lingkungan yang telah ditetapkan pemerintah.

“Perusahaan tidak hanya fokus pada aspek operasional, tetapi juga serius dalam mengelola dampak lingkungan secara bertanggung jawab dan sesuai regulasi. Kami berharap pencapaian ini menjadi motivasi,” pungkasnya.


Sumber: Sorot Sultra

Detail
...
Gema Kreasi Perdana Sabet PROPER Biru, Bukti Pertambangan Berkelanjutan di Pulau Kecil
28 April 2025

Operasi pertambangan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tenggara berhasil meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Peringkat Biru Tahun 2023-2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI).

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara pada Rangkaian Acara Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sulawesi Tenggara ke-61 dan Rapat Koordinasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tenggara di Hotel Sutan Raja Kolaka.

Apresiasi ini juga diberikan atas keseriusan PT GKP yang menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam melestarikan dan mengelola keanekaragaman hayati pada lingkungan sekitarnya, mematuhi regulasi sesuai persyaratan KLHK, dan berkomitmen untuk melibatkan diri secara aktif dalam praktik bisnis yang berkelanjutan.

Head of HSE Department PT GKP, Aladin Sianipar mengungkapnya bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim, termasuk keterlibatan pemerintah dan masyarakat setempat yang bersama-sama memastikan operasi pertambangan tetap selaras dengan regulasi lingkungan yang berlaku.

“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung dan sangat bangga atas pencapaian ini. PROPER Biru menjadi bukti bahwa PT GKP berkomitmen penuh terhadap praktik pertambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Kami terus berupaya meningkatkan standar pengelolaan lingkungan, termasuk dalam pengelolaan biodiversitas, pengelolaan limbah, rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), dan reklamasi lahan pasca-tambang,” ujar Aladin melalui keterangan resminya, Senin (28/4)

Lebih lanjut, PT GKP menargetkan peningkatan kualitas dan standar pengelolaan lingkungan menyesuaikan perkembangan teknologi dan pendekatan berbasis keberlanjutan terus berjalan secara berkesinambungan.

“Tidak akan berhenti di sini. Target kami adalah terus berinovasi dalam pengelolaan lingkungan agar di masa mendatang dapat meraih PROPER dengan peringkat lebih tinggi lagi. Ini telah menjadi bagian dari visi jangka panjang PT GKP untuk menjadi perusahaan tambang yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.

Badrus Saleh, Superintendent Environment PT GKP, juga menekankan bahwa penghargaan PROPER ini menjadi motivasi tersendiri bagi perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi teknis dalam menjaga dan mengelola lingkungan dengan lebih baik.

“Perdana mengikuti PROPER tidak menyurutkan niat kami. Inovasi teknis lingkungan yang bisa kami lakukan saat ini, seperti dimulai dari memastikan kesadaran semua karyawan dalam pengelolaan sampah, hingga pemasangan sistem injeksi (penambahan koagulan dan flokulan) pada setiap settling pond untuk mengendapkan partikel terlarut secara efektif,” tegas Badrus.

Sementara itu, apresiasi pun juga turut diberikan Pemerintah Daerah melalui Kepala DLH Konawe Kepulauan, Rustam yang mengatakan bahwa pencapaian PT GKP dalam PROPER merupakan bukti nyata kepatuhan perusahaan terhadap kaidah lingkungan yang telah ditetapkan pemerintah.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT GKP atas raihan ini. Ini merupakan bukti nyata bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada aspek operasional, tetapi juga serius dalam mengelola dampak lingkungan secara bertanggung jawab dan sesuai regulasi. Kami berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi perusahaan untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam perlindungan lingkungan, serta menjadi contoh bagi pelaku usaha lainnya di Sulawesi Tenggara secara umum,” ungkap Rustam.

Dirinya juga menegaskan keseriusan Pemerintah Daerah melalui DLH untuk terus melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pengelolaan lingkungan, khususnya bagi perusahaan pertambangan.

“Kami akan terus melakukan pemantauan yang ketat dan memberikan pembinaan yang konstruktif. Namun, juga tidak segan-segan untuk menegakkan sanksi tegas terhadap setiap pelanggaran yang terjadi. Kami percaya bahwa keberlanjutan industri di Konawe Kepulauan harus berjalan seiring dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan, demi kesejahteraan masyarakat dan masa depan generasi mendatang,” tegas Rustam.

Ketua Umum Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI), Husna, juga mengapresiasi kontribusi PT GKP dalam menjaga ekologi dan biodiversitas Pulau Wawonii.

“Pemantauan biodiversitas yang dilakukan bersama PT GKP merupakan wujud tanggung jawab perusahaan dalam mengelola lingkungan dan memitigasi dampak pertambangan terhadap ekosistem di Pulau Wawonii, termasuk keanekaragaman flora dan fauna di dalamnya,” bebernya.

“Pemantauan yang kami lakukan untuk hutan itu ada 6 titik lingkungan darat, 4 titik di perairan laut, dan 3 titik di area perairan darat. Kondisi biodiversitas flora maupun fauna darat ini secara umum berdasarkan hasil analisis vegetasi pada lokasi pengamatan, semuanya terlihat baik,” jelas Husna.

Ia menyebut, beberapa fakta tersebut menunjukkan bahwa tutupan vegetasi pada lahan di 6 titik tadi, semua rata-rata di atas 90 persen dan ini menunjukkan bahwa lahan belum terganggu sama sekali.

“Yang kedua, dari indeks keanekaragaman, pemerataan, maupun indeks kekayaan jenis, semuanya termasuk sangat tinggi. Pemantauan fauna, kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, ini mengalami peningkatan dan kategorinya itu indeksnya sangat tinggi,” sebut Husna.

Ia juga memastikan kondisi perairan laut yang umumnya masih baik dan tidak tercemar, ini ditunjukkan dari kualitas dan indeks kualitas air laut berdasarkan parameter kimia, fisika, dan biologi sesuai standar U.S Environmental Protection Agency (Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Serikat) dan standar internasional lainnya.


Sumber: Tambang.co.id

Detail

Tentang Kami

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) merupakan perusahaan yang bergerak di sektor sumber daya alam dan beroperasi di Indonesia. PT GKP sendiri bergerak di bidang pertambangan nikel dan mineral pengikutnya. Secara administratif, kegiatan operasi PT GKP berada di Pulau Wawonii, salah satu gugusan pulau di Provinsi Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan.



Perjalanan PT GKP

gkpnickel2

gkpnickel2 OPERASI KAMI gkpnickel2

Mengenal lebih dekat proses penambangan nikel oleh PT Gema Kreasi Perdana di Site Wawonii secara lengkap, mulai dari proses land clearing sampai dengan stockpile

Selengkapnya
gkpnickel2

gkpnickel2 OPERASI KAMI gkpnickel2

Mengenal lebih dekat proses penambangan nikel oleh PT Gema Kreasi Perdana di Site Wawonii secara lengkap, mulai dari proses land clearing sampai dengan stockpile

Selengkapnya

Kontak

Kirimkan Pertanyaan Anda

Your message has been sent. Thank you!

Ikuti Kami

Ikuti Kami