
WAWONII, 26 Februari 2024 – Perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), PT Gema Kreasi Perdana (GKP) direncanakan akan kembali beroperasi aktif dalam aktivitas penambangan nikel pada Bulan Februari 2024 ini. Sebelumnya, PT GKP memutuskan untuk menghentikan sementara aktivitas penambangannya dikarenakan adanya gugatan atas Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) PT GKP di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Namun, pada kelanjutan sidang banding PTUN, PT GKP berhasil memenangkan banding gugatan tersebut.
Head of Site PT GKP, Basri Kambatu sangat mensyukuri kabar baik di awal tahun ini. Dirinya sangat optimis, bahwa dengan beroperasinya PT GKP akan kembali mendorong perputaran roda perekonomian daerah, khususnya di Pulau Wawonii dengan sangat signifikan.
“Saya sangat mensyukuri kabar baik ini. Bagi kami, tentu dengan dimulainya kembali aktivitas penambangan ini, perusahaan dapat berkontribusi positif terhadap seluruh stakeholder, utamanya pemerintah, masyarakat, dan mitra bisnis pendukung lainnya,” tegas Basri.
Dirinya menjelaskan jika ketika aktivitas penambangan PT GKP ini berhenti sementara, terjadi perubahan drastis pada kondisi sosial-ekonomi di masyarakat, khususnya di wilayah lingkar tambang. Situasi ini menjadi perhatian khusus perusahaan dan diharapkan mampu diputarbalikkan kembali ketika PT GKP kembali melakukan aktivitas produksi.
“Perekonomian di wilayah sekitar tambang menjadi sangat lesu dan terhambat. Banyak usaha masyarakat yang tutup, serta supply barang dan jasa dari masyarakat setempat juga menurun. Jadi, kami (PT GKP) punya harapan dan motivasi besar untuk memperbaiki kondisi ini agar perekonomian di Pulau Wawonii kembali membaik," jelasnya.
Sementara itu, diketahui jika persiapan teknis dan persiapan fasilitas pendukung menjelang dimulainya operasi produksi tahun 2024 ini terus dilakukan oleh PT GKP. Seluruh departemen terkait pun tengah melakukan koordinasi intensif. Compensation & Benefit Supervisor PT GKP, Robi Meiyunur Saputra menerangkan bahwa Departemen HRGA saat ini terus mematangkan persiapan teknis operasional, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan manpower di setiap departemen.
“Saat ini kami secara intens melakukan koordinasi lintas departemen, khususnya dengan Departemen Produksi untuk menentukan berapa jumlah kebutuhan manpower yang sesuai dengan perencanaan operasi produksi. Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan Departemen External Relations secara berkesinambungan untuk melihat rekomendasi manpower lokal, karena memang kita wajib memprioritaskan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk berkarya di PT GKP,” terang Robi Meiyunur.