Di balik kokohnya fasilitas dan kelancaran aktivitas operasional tambang PT Gema Kreasi Perdana (GKP), ada satu departemen yang bergerak senyap memastikan itu semua terwujud, yakni Departemen Mine Services (MS). Dulu Departemen ini dikenal sebagai Mine Services Construction (MSC), kini departemen ini telah berkembang menjadi tim yang solid, memegang peran penting dalam memastikan seluruh infrastruktur tambang berjalan sesuai kebutuhan.
“Kami adalah tim yang membangun dan merawat semua bangunan pendukung operasional tambang. Mulai dari mess, gudang, hingga sistem distribusi air—semuanya kami tangani, baik melalui pengerjaan swakelola maupun pelibatan vendor eksternal,” ujar Sunaryadi, Civil Engineering Supervisor PT GKP.
Pada dasarnya, Departemen MS terbagi menjadi dua divisi utama: sipil dan elektrikal. Kedua divisi ini bekerja sama mendukung seluruh unit kerja dan Departemen di area tambang. Dalam kesehariannya, tugas mereka tidak hanya sebatas membangun, tetapi juga melakukan pemeliharaan rutin, supervisi vendor, serta pengelolaan mobilitas material konstruksi dari gudang yang dibutuhkan oleh perusahaan.
“Tugas kami cukup kompleks, tapi prinsipnya jelas: mendukung kelancaran operasional tambang melalui infrastruktur yang andal,” jelas Andy Setyawan, sesama Civil Engineering Supervisor PT GKP.
Dengan struktur organisasi yang ramping, Departemen MS tetap mampu menangani berbagai proyek krusial dengan efektif. Rahasianya terletak pada koordinasi lintas departemen yang solid.
“Kami rutin berkoordinasi dengan tim Engineering, Produksi, Safety, dan Environment. Mulai dari pertukaran informasi teknis, alokasi tenaga kerja, hingga pembentukan tim gabungan, semua kami bangun dengan komunikasi yang terbuka,” tambah Sunaryadi.
Bekerja di pulau seperti Wawonii tentu tidak lepas dari tantangan. Keterbatasan akses pada bahan bangunan, sulitnya mencari tenaga kerja terampil lokal, hingga curah hujan tinggi menjadi tantangan harian yang harus dihadapi.
Namun, Sunaryadi dan Andy menemukan solusi melalui inovasi penyesuaian jadwal kerja dengan musim, serta menggandeng vendor dari luar pulau untuk memastikan kualitas dan kecepatan pengerjaan tetap terjaga.
Bagi mereka, salah satu proyek paling berkesan bagi Departemen MS adalah pembangunan jalur instalasi air sepanjang kurang lebih 2 kilometer dari mata air Elang ke Bak Penampungan Lagumba. Proyek ini bukan hanya menguras tenaga, tapi juga menjadi ajang kolaborasi lintas departemen yang luar biasa.
“Bayangkan, kami harus menarik pipa sejauh 2.000 meter melewati medan berbukit, berlumpur, dengan cuaca hujan yang sangat deras. Tapi, justru momen inilah, kami lihat kekuatan kerjasama semua pihak. Itu jadi pengalaman yang sangat berharga,” kenang Sunaryadi.
Melalui pengalaman ini, Departemen MS menilai bahwa keberhasilan tambang tidak hanya diukur dari hasil produksi, tetapi juga dari seberapa siap infrastruktur menopang semua kegiatan tersebut.
“Kami berharap PT GKP terus berkembang. Dengan begitu, tantangan kami juga akan ikut bertambah, dan kami bisa terus belajar serta meningkatkan kemampuan kami,” ujar Sunaryadi penuh semangat.
Andy pun menambahkan, “Kalau perusahaan ini tumbuh, otomatis dampaknya juga ke masyarakat sekitar. Itu yang jadi motivasi kami bekerja di sini setiap hari.”