Di balik kesibukan operasi pertambangan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) di Pulau Wawonii, ada sebuah departemen yang terkesan senyap dalam bekerja, tetapi memiliki peran sangat krusial dalam menjaga ritme operasional, yakni Departemen Human Resources & General Affairs (HRGA). Departemen ini tidak hanya mengurus administrasi dan penggajian, tetapi juga menjaga harmonisasi antar karyawan, memberdayakan tenaga kerja, serta memastikan setiap orang di-site bekerja secara tertib, aman, dan sejahtera.
“Peran kami menyentuh semua sisi. Mulai dari rekrutmen hingga hubungan antar karyawan, dari pelatihan hingga pengelolaan aset perusahaan,” ujar Sucipto, HRGA Manager PT GKP.
Departemen ini ditopang dua divisi dengan fungsi yang saling melengkapi. Pertama, Divisi Human Resource (HR) yang menangani seluruh aspek pengelolaan tenaga kerja. Sementara yang kedua, Divisi General Affairs (GA) yang berperan mengelola fasilitas umum, aset perusahaan, transportasi, dan kebutuhan logistik lain yang menunjang kelancaran operasional tambang.
Mengelola SDM, Menjaga Operasional
Departemen HRGA membangun sistem pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menjaga ritme kelancaran operasional. Sistem ini mencakup proses rekrutmen dengan seleksi komprehensif, terutama bagi masyarakat sekitar area operasi; pelatihan untuk meningkatkan kompetensi; serta retensi, melalui berbagai program seperti jaminan sosial, kepastian hak, dan fasilitas kesejahteraan lainnya.
“SDM adalah faktor utama kemajuan perusahaan ini. Menjaga dan memajukan karyawan adalah tanggung jawab penting yang harus dioptimalkan. Kami juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat sekitar untuk turut berkembang meningkatkan kompetensi mereka bersama perusahaan ini. Prioritas kami tak hanya persoalan merekrut mereka, tapi juga kami kembangkan agar value mereka bisa naik kelas,” jelas Sucipto.
Menjawab Tantangan dengan Edukasi dan Komunikasi
Tantangan terbesar yang dihadapi Departemen HRGA di lapangan saat ini adalah kurangnya pemahaman sebagian karyawan terhadap regulasi ketenagakerjaan, baik yang berasal dari pemerintah maupun dari perusahaan. Untuk itu, departemen ini aktif melakukan sosialisasi secara rutin dan menyeluruh.
Sucipto menekankan, “Kami terus mengedukasi rekan-rekan karyawan, agar setiap kebijakan dipahami, bukan hanya dijalani. Sosialisasi harus massif dan konsisten.”
HRGA juga terus menjaga relasi antar departemen, antar karyawan dengan manajemen perusahaan, serta antar karyawan sendiri melalui komunikasi yang terbuka dan pendekatan budaya yang inklusif. Keterlibatan dalam kegiatan masyarakat juga menjadi bagian dari strategi harmonisasi ini.
Transformasi Digital dan Peningkatan Efisiensi
Dalam dua tahun terakhir, Departemen HRGA mencatat sejumlah capaian yang membanggakan, seperti penyempurnaan sistem penggajian dan transformasi dari sistem absensi manual ke sistem fingerprint.
“Tahun ini, Departemen HRGA tengah menyiapkan sebuah sistem administrasi tenaga kerja terpadu dan terintegrasi, yang diyakini akan mempercepat proses kerja dan meningkatkan akurasi data. Kami berharap semua departemen terkait bisa saling mendukung dan berkolaborasi,” tegas Sucipto ketika menjelaskan target misinya tahun 2025 ini.
“Kami ingin membentuk budaya kerja berbasis tim. Di tambang, semua harus saling mendukung, karena tidak ada pekerjaan yang bisa dikerjakan sendiri,” lanjutnya.
Departemen HRGA adalah wujud nyata dari kerja profesional yang memastikan agar roda perusahaan terus berputar, seiring dengan setiap individu di dalamnya yang juga turut berkembang. Departemen ini harus terus menjadi jembatan antara perusahaan dan manusia di dalamnya, menuju pertumbuhan bersama yang berkelanjutan.