Departemen IT: Mendorong Konektivitas dan Transformasi Digital Industri Pertambangan

WAWONII, 9 September 2024 – Industri pertambangan secara tradisional dikenal dengan proyek operasi yang sangat mengandalkan penggunaan teknologi dan alat-alat berat. Namun, dalam satu dekade terakhir ini, terjadi percepatan transformasi digital di dunia yang sangat signifikan, penerapan dan penguasaan teknologi informasi (IT) telah menjadi komponen penting yang mendorong industri ini terus beradaptasi dengan tantangan modern, mulai efisiensi operasional, keberlanjutan, keselamatan kerja, dan produktivitas.

IT Supervisor PT GKP, Didiet Dwi Juniarto membeberkan peran utama Departemen IT, khususnya di PT Gema Kreasi Perdana (GKP) pun seiring dengan perkembangan bisnis, juga akan semakin kompleks dan krusial. Bidang IT di perusahaan ini pun mencakup urusan infrastruktur, keamanan data, hingga optimalisasi dan konektivitas operasi pertambangan.

“Pengolahan infrastruktur IT mulai dari hardware, software, dan jaringan perusahaan di-site harus disiapkan betul, khususnya untuk menjamin keamanan data perusahaan dan mencegah serangan siber. Adapun dukungan operasi pertambangan dengan solusi teknologi, seperti penyediaan media komunikasi dan sistem manajemen tambang,” urai Didiet.

Didiet melihat secara umum, lingkup kerja Departemen IT dalam industri pertambangan juga perlu adaptif dan inovatif, mengingat wilayah pertambangan seringnya berada di remote area yang minim akses IT. Sebagai contoh, seperti memastikan pengelolaan berkala jaringan dan server perusahaan di-site, penanganan isu-isu teknis, pembangunan infrastruktur pendukung, hingga pemasangan kamera CCTV dalam rangka mendukung keamanan wilayah operasi.

“Seluruh lingkup pekerjaan itu harus dipastikan ter-deliver dengan baik, karena wilayah seperti ini (remote area) selalu berisiko adanya permasalahan koneksi jaringan akses internet dan selalu dipengaruhi dengan gangguan cuaca ekstrim,” jelasnya.

Dalam praktiknya di lapangan, Departemen IT telah melakukan banyak implementasi IT yang membantu proses operasional pertambangan. Secara berkala, departemen ini melakukan monitoring jaringan, memasang antena pemancar radio, dan membangun tower provider jaringan (Telkomsel) di area penambangan sebagai salah satu mitigasi penanganan isu.

Selain itu, untuk mengelola risiko pada serangan siber, departemen ini juga terus meningkatkan performa perangkat Network Security (SOPHOS) di server perusahaan agar bisa memberikan hasil keamanan siber yang lebih baik.

“Penerapan teknologi IT di PT GKP ini terus berkembang. kami telah menggunakan Access Service To Internet (ASTINet) Telkom via kabel fiber optik sebagai jaringan utama dan penggunaan Antena VSAT – STARLINK sebagai jaringan back-up. Dengan dua koneksi internet tersebut, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan proses bisnis yang ada di perusahaan, baik dalam layanan komunikasi ataupun dalam proses transfer data antar server di site dan Head Office di Jakarta,” terang Didiet menjelaskan rekam performa Departemen IT sejauh ini.

Ke depan, Didiet bersama timnya di Departemen IT melihat jika terobosan dalam bidang IT akan terus diperlukan dan perusahaan seperti PT GKP ini harus mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Dirinya menilai PT GKP adalah perusahaan yang baru tumbuh dan pasti akan terus berkembang pesat.

“Cita-cita menjadi perusahaan tambang modern yang berbasis IT, tentu banyak hal yang perlu dilakukan improvement. Di antaranya seperti penambahan infrastruktur baru di area PIT seperti antena pemancar sinyal radio, lalu penerapan teknologi digital guna memantau perilaku berkendara, sistem pemantauan unit–unit tambang yang terpusat (Fleet Management System), dan masih banyak lagi. Ini semua harus kita usahakan,” pungkas Didiet dalam wawancaranya.