PT GKP melalui Divisi CSR berkomitmen membantu meningkatkan nilai tambah dari usaha perikanan yang selama ini dijalankan para UMKM binaan di Wawonii. Peningkatan nilai tambah akan dilakukan dengan teknik penyimpanan, pengolahan, dan pengemasan yang lebih baik sehingga harga jual produk perikanan UMKM menjadi meningkat. Pada akhirnya, ikhtiar ini akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan UMKM di Wawonii.
WAWONII, 12 Juli 2024 - Pulau Wawonii adalah salah satu wilayah potensial di Sulawesi Tenggara yang menyimpan berbagai macam kekayaan alam. Meskipun belum sepenuhnya dikelola secara optimal, masyarakat di Wawonii sangat menikmati sekaligus menggantungkan hidupnya dari hasil sumber daya alam yang terhampar, baik di darat maupun lautan di sekitar Pulau Wawonii.
PT GKP menilai, dari berbagai macam sumber daya alam yang tersedia di pulau Wawonii, sumber daya laut menjadi salah satu potensi terbesar dan berkelanjutan yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
Community Development Supervisor PT GKP, Frans da Lopez beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa hasil sumber daya laut yang sangat melimpah menjadi sumber pendapatan utama mayoritas masyarakat Wawonii, khususnya yang tinggal di pesisir pantai. Namun, dirinya melihat masih banyak yang perlu dioptimalkan terkait pemanfaatan sumber daya laut oleh masyarakat. Salah satunya adalah bagaimana meningkatkan nilai tambah dari hasil alam yang diperoleh masyarakat.
“Dalam mendorong peningkatan nilai tambah dari pemanfaatan sumber daya alam, kita perlu bersikap adaptif dengan kondisi lokal, baik aspek sosial kemasyarakatan maupun dari aspek budaya setempat. Kedua hal ini sangat penting dan menjadi entry point dalam pemanfaatan dan pengembangan sumber daya alam”, ujarnya.
Untuk mewujudkan ikhtiar ini, Departemen External Relations, melalui Divisi CSR PT GKP, beberapa waktu yang lalu berinisiatif melakukan studi banding ke Kota Samarinda, Kalimantan Timur, yang terkenal sebagai salah satu sentra penghasil produk perikanan terbaik. Di sana, Tim Divisi CSR mempelajari teknik pengolahan dan pengemasan produk perikanan sehingga produk yang dihasilkan menjadi bernilai tambah dan digemari masyarakat. Berkat kemampuan UMKM di Samarinda dalam mengolah dan mengemas produknya, usaha ini pada akhirnya menjadi salah satu tulang punggung perekonomian daerah. Seiring berjalannya waktu, bisnis kuliner hasil olahan laut juga semakin berkembang pesat di Samarinda. Hal inilah yang ingin dicontoh untuk diterapkan di Wawonii.
“Aspek rasa produk hasil laut di Samarinda juga memiliki kekhasan tersendiri sehingga sangat diminati dan permintaan pasarnya tinggi,” ujar Frans dalam kunjungannya.
UMKM di Samarinda dinilai berhasil mengolah hasil perikanan menjadi produk pangan yang unggul, baik dari segi rasa maupun pengemasannya, sehingga omzet penjualan pun meningkat. Kondisi ini pada akhirnya mendongkrak pendapatan dan kesejahteraan kelompok UMKM di Samarinda. Tak heran, banyak UMKM pengolahan ikan di Samarinda yang mampu menyekolahkan anaknya hingga lulus sarjana. Harapannya, hal-hal positif ini dapat dipelajari dan diwujudkan oleh kelompok UMKM di Wawonii.
Sejauh ini, program CSR PT GKP masih terus bergulir dan cukup berhasil memberdayakan para UMKM binaan di Wawonii. Bahkan kelompok UMKM binaan PT GKP, Samaturu dan Mohawi, telah menghasilkan sebuah produk hasil laut andalan dan khas. Ini dapat menjadi modal bagi kelompok UMKM binaan untuk terus mengembangkan produk lokal khas hasil laut Pulau Wawonii secara berkelanjutan.
Jadi, produk seperti apakah yang akan dihasilkan dari potensi bahari Pulau Wawonii ini? Yuk kita tunggu hasilnya!